Dampak Konflik Sosial

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 3 ini diharapkan kalian dapat menemukan contoh, kekerasan dan konflik dalam kehidupan masyarakat.

B. Uraian Materi

Konflik yang ada di masyarakat dapat memberikan dampak bagi warga masyarakat. Apa saja dampak konflik sosial bagi masyarakat? Supaya kalian mengerti tentang dampak konflik, ayo baca dengan seksama semua materinya.

Dampak Positif

Konflik sosial yang kalian temui di lingkungan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Menurut Harskamp (2005), dijelaskan bahwa konflik yang ada di masyarakat dianggap sebagai perjuangan dari nilai-nilai atau status, kekuasaan, dan sumber daya yang dapat memenuhi fungsi-fungsi positif, antara lain: 

$ads={1}

  1. Konflik dapat mendamaikan kelompok-kelompok yang saling bersaing
  2. Mengarahkan pihak-pihak yang sedang berjuang untuk mengekspresikan identitas mereka sendiri.
  3. Mengurangi ketidakpastian dengan menjaga batas-batas kelompok.
  4. Mendorong suatu kelompok untuk mencari nilai-nilai dasar.

 
Gambar : RI dan GAM berdamai. Sumber : detik.com

Darwin, Freud, dan Mark yang dikutip dari Pruitt (2011), menguraikan fungsi positif dari adanya konflik adalah sebagai berikut:

  1. Memfasilitasi Tercapainya Rekonsiliasi dari Berbagai Kepentingan

    Konflik yang terjadi di masyarakat tidak selalu berakhir dengan kemenangan di salah satu pihak yang sedang berkonflik. Namun, konflik dapat berakhir dengan kesepakatan yang menguntungkan dan memberikan manfaat kolektif kepada dua belah pihak yang berkonflik. Sebagai contohnya, masalah antara Mesir dan Israel, konflik antara pihak penjual dan pihak produksi, dan lain sebagainya.

     
    Gambar : Perjanjian damai Israel dan Mesir

  2. Sebagai Tempat Awal Terjadinya Perubahan Sosial
    Individu yang menganggap situasi yang dihadapi tidak adil dan menganggap bahwa kebijakan yang berlaku saat ini tidak sesuai biasanya akan mengalami pertentangan dengan aturan yang berlaku sebelumnya. Individu tersebut akan me;lakukan perubahan sosial.
  3. Konflik Dapat Mempererat Persatuan Kelompok.
    Menurut Coser dikutip dari Pruitt (2011) menujelaskan bahwa solidaritas kelompok akan menurun jika tidak ada kapasitas perubahan sosial dan rekonsiliasi atas kepentingan individu yang berbeda. Oleh karena itu, adanya konflik dapat mendorong rasa solidaritas suatu kelompok.

Secara umum dampak positif dari adanya konflik di masyarakat antara lain:

  1. Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma baru.
  2. Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok.
  3. Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain. Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam kekuatan seimbang.
  4. Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah.
  5. Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
  6. Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat.

Dampak Negatif

Konflik sosial selain memiliki dampak positif juga ada dampak negatif. Adapun dampak negatif adanya konflik sosial adalah: 

  1. Perpecahan
    Adanya konflik sosial di masyarakat dapat menimbulkan perpecahan di lingkungan masyarakat. Sebagai contohnya, konflik antarkelompok dalam pembagian hasil. Salah satu individu memperoleh hasil yang lebih besar dibandingkan individu lainnya sehingga muncul konflik. Konflik dalam kelompok tersebut dapat mempengaruhi kerukunan dan kenyamanan anggota kelompok, bahkan menimbulkan perpecahan antaranggota kelompok. Konflik tersebut muncul karena adanya ketidakadilan dalam pembagian hasil.
  2. Permusuhan

    ermusuhan dapat terjadi jika konflik tidak dapat diselesaikan dengan baik. Konflik tersebut dapat terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok. Begitu juga dengan permusuhan dapat terjadi pada individu satu dengan individu yang lain. Sebagai contohnya, konflik antarkelompok dalam memperebutkan tanah. Konflik sengketa tanah seperti pada gambar di bawah, dapat menimbulkan permusuhan antarkelompok. Hal ini dikarenakan, antarkelompok saling memperjuangkan hak untuk memperoleh tanah mereka. Oleh karena itu perlu ada pihak ketiga untuk memberi solusi dan mendamaikan konflik tersebut.

     
    Gambar : Perebutan lahan

  3. Kekerasan
    Kekerasan merupakan suatu ekspresi yang dilakukan oleh individu maupun kelompok, dimana secara fisik maupun verbal menunjukkan Tindakan agresi dan penyerangan pada kebebasan atau martabat.
  4. Perubahan Kepribadian

    Perubahan kepribadian dalam diri seseorang dapat terjadi akibat adanya konflik. Hal ini dikarenakan adanya gangguan dalam hubungan sosial maupun adanya rasa kekecewaan dalam diri seseorang. Oleh karena itu, individu yang mengalami tekanan secara psikologis dapat melakukan perubahan kepribadiannya. Sebagai contohnya, seorang anak yang kedua orangtuanya bercerai.

     
    Gambar : Kondisi perubahan kepribadian

  5. Jatuhnya Korban

    Konflik sosial yang terjadi di masyarakat dapat menjatuhkan korban. Jatuhnya korban dapat berupa harta benda, berbagai sarana dan prasarana, bahkan nyawa seseorang.

     
    Gambar : Kerusakan sarana dan prasarana akibat konflik

Konflik yang ada di masyarakat sangat beragam, seperti konflik terbuka, konflik individual, konflik tertutup, dan sebagainya, yang sudah kalian pelajari pada kegiatankegiatan pembelajaran sebelumnya Seperti yang telah diuraikan pada pertemuan sebelumnya, pihak-pihak yang berkonflik akan melakukan berbagai cara untuk saling mengalahkan. Bahkan, suatu individua tau kelompok dapat melukai dan menyerang pihak lawan dengan menggunakan tindakan kekerasan. Supaya kalian mengerti tentang perbedaan konflik dan kekerasan, ayo baca dengan seksama semua materinya.

Kekerasan Sebagai Dampak Konflik Sosial

  1. Definisi Kekerasan

    Kekerasan berasal dari Bahasa Inggris, yaitu violence yang artinya kekuasaan atau berkuasa. Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012), kekerasan merupakan suatu ekspresi yang dilakukan oleh individu maupun kelompok di mana secara fisik maupun verbal mencerminkan tindakan agresi dan penyerangan pada kebebasan atau martabat.

    Pada umumnya, kekerasan dianggap sebagai tindakan yang merugikan orang lain, seperti pembunuhan, pemukulan, perampokan, dan sebagainya. Pada dasarnya, kekerasan diartikan sebagai perilaku, baik disengaja atau tidak disengaja yang ditunjukkan untuk melukai atau mencederai orang lain, baik serangan fisik, mental, maupun sosial. Tindakan kekerasan tersebut tentu bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

     
    Gambar : Kekerasan

  2. Macam-macam Kekerasan
    Dalam kehidupan masyarakat, sering dijumpai adanya Tindakan kekerasan. Tindakan kekerasan sepertinya telah melekat dalam kehidupan masyarakat. Tahukah kalian macam-macam kekerasan yang ada di masyarakat? Adapun macam-macam kekerasan adalah sebagai berikut:
  3. Perbedaan antara Kekerasan dan Konflik Sosial
    Dilihat dari bentuknya, kekerasan dapat dibedakan menjadi:
    • Kekerasan Fisik
      Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012), kekerasan fisik merupakan kekerasan nyata yang dapat dilihat dan dirasakan oleh tubuh. Wujud dari kekerasan fisik berupa kehilangan Kesehatan, cedera, bahkan sampai kehilangan nyawa. Sebagai contohnya, penganiayaan, pemukulan, pembunuhan, dan sebagainya.
    • Kekerasan Struktural

      Kekerasan struktural dilakukan oleh individu atau kelompok dengan menggunakan sistem, hukum, ekonomi, dan tata kebiasaan yang ada di masyarakat. Kekerasan yang sifatnya structural sulit untuk dikenali karena menimbulkan ketimpanganketimpangan pada sumber daya, Pendidikan, pendapatan, kepandaian, keadilan, serta wewenang untuk mengambil keputusan. Adapun pihak yang bertanggung jawab atas adanya kekerasan structural ialah negara, karena negara memiliki wewenang untuk melakukan perubahan structural dalam masyarakat. Sebagai contohnya, hilangnya rumah warga karena lumpur panas Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur.

       
      Gambar : Kondisi daerah pemukiman yang terkena lumpur Lapindo

    • Kekerasan Psikologis
      Kekerasan psikologis merupakan kekerasan yang ditujukan pada rohani atau jiwa, sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan kemampuan jiwa seseorang. Sebagai contohnya, kebohongan, ancaman, tekanan, dan lain sebagainya.
  4. Berdasarkan Pelakunya
    Berdasarkan pelakunya, kekerasan dapat dibedakan sebagai berikut:
    • Kekerasan Individual
      Kekerasan individual dilakukan oleh individu kepada individu lainnya. Sebagai contohnya, kasus pencurian, penjambretan, pemukulan, dan penganiayaan.
    • Kekerasan Kolektif
      Berbeda dengan kekerasan individual, kekerasan kolektif dilakukan oleh kelompok atau massa atau sekelompok individu. Sebagai contohnya, tawuran pelajar, kasus Sampit, Poso, serta contoh-contoh yang lainnya.

Perbedaan antara Kekerasan dan Konflik

Kekerasan yang ada di masyarakat dapat terjadi beriringan dengan adanya konflik. Di lingkungan masyarakat, selalu dijumpai adanya konflik. Dengan demikian, kamu harus dapat membedakan antara konflik dengan kekerasan. Untuk lebih jelasnya, pahami dan cermati tabel di bawah ini!

Perbedaan antara Kekerasan dan Konflik

No Kekerasan Konflik
1 Tidak   memiliki tujuan dan hanya didorong oleh hasrat atau keinginan sesaat. Memiliki   tujuan untuk memperoleh kemenangan dan menaklukkan pesaingnya
2 Kedestruktifannya   meningkat seiring dengan perkembangan peradaban. Memiliki   dampak positif untuk mendorong adanya suatu perubahan.
3 Agresi   jahat yang tidak terprogram secara filogenetik dan tidak adaptif biologis. Hasil   proses interaksi sosial yang bersifat negatif atau disosiatif.
4 Bukan   pembawaan manusia, memiliki tingkat kedestruktifan yang berbeda-beda. Sebagai   fakta sosial yang tidak dapat dihindari.

Setelah membaca tabel di atas, kalian dapat menerapkan pengetahuan yang telah kamu pelajari di lingkungan sekitarmu. Kalian juga mengetahui perbedaan kekerasan dan konflik yang ada di masyarakat.

C. Rangkuman

Kekerasan berasal dari Bahasa Inggris, yaitu violence yang artinya kekuasaan atau berkuasa. Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012), kekerasan merupakan suatu ekspresi yang dilakukan oleh individu maupun kelompok di mana secara fisik maupun verbal mencerminkan tindakan agresi dan penyerangan pada kebebasan atau martabat.

Pada umumnya, kekerasan dianggap sebagai tindakan yang merugikan orang lain, seperti pembunuhan, pemukulan, perampokan, dan sebagainya. Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012), kekerasan fisik merupakan kekerasan nyata yang dapat dilihat dan dirasakan oleh tubuh. Wujud dari kekerasan fisik berupa kehilangan kesehatan, cedera, bahkan sampai kehilangan nyawa.

Kekerasan structural dilakukan oleh individu atau kelompok dengan menggunakan sistem, hukum, ekonomi, dan tata kebiasaan yang ada di masyarakat. Kekerasan yang sifatnya structural sulit untuk dikenali karena menimbulkan ketimpangan-ketimpangan pada sumber daya, Pendidikan, pendapatan, kepandaian, keadilan, serta wewenang untuk mengambil keputusan. Kekerasan psikologis merupakan kekerasan yang ditujukan pada rohani atau jiwa, sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan kemampuan jiwa seseorang. Kekerasan kolektif dilakukan oleh kelompok atau massa atau sekelompok individu. Kekerasan yang ada di masyarakat dapat terjadi beriringan dengan adanya konflik. Di lingkungan masyarakat, selalu dijumpai adanya konflik. Dengan demikian, kamu harus dapat membedakan antara konflik dengan kekerasan.

Apa Komentarmu?

Komentar yang dirasa merugikan situs ini akan dihapus. Terima kasih telah berkunjung

Lebih baru Lebih lama