KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
A. Tujuan
Tujuan pembelajaran yang diharapkan, yaitu : membuat karya seni rupa dua dimensi menggunakan berbagai media dan teknik dengan memodifikasi model.
B. Uraian Materi
Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi dengan Memodifikasi Objek
- Pengertian Seni Rupa Dua Dimensi
Definisi dari seni rupa dua dimensi adalah karya yang memiliki dimensi panjang dan dimensi lebar. Keluasan bidang datar dari panjang dan lebar oleh perupa digunakan untuk membuat lukisan, gambar, dan karya – karya grafis yang hanya dapat diamati secara sempurna dari arah depan. Perspektif dibuat untuk memberikan kesan jauh, dekat, besar dan kecil.
$ads={1} - Tujuan Penciptaan
Penciptaan karya seni dua dimensi lukisan tradisional papua dengan teknik cetak tinggi sederhana, sebagai aktivitas perancangan desain ornamen khas papua dilihat dari segi bentuk, warna, letak / komposisi, yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan karya seni dua dimensi yang mengangkat kearifan lokal Papua dengan memanfaatkan beragam sumberdaya alam yang ada di lingkungan sekitar, yang memiliki fungsi keindahan dan fungsional.
- Proses Kreatif
Tahapan proses kreatif perancangan dan pembuatan karya seni dua dimensi lukisan tradisional papua dengan teknik cetak tinggi sederhana adalah sebagai berikut :
Tahap Persiapan
Peserta didik melihat dan mempelajari dari berbagai sumber mengenai hal – hal yang mengangkat budaya dan seni khas papua, baik itu flora fauna, benda mati, dan kegiatan penduduk lokal papua.
Selanjutnya membuat sketsa pola benda yang sebenarnya. Kemudian bertanyalah pada diri sendiri apa ide dasar bentuk desain ini? menggunakan bahan dan peralatan apa?, bagaimana teknik penggambaran bentuk?, teknik pewarnaannya?. Atas dasar itu kembangkan imajinasi kita untuk menafsirkan makna dari lukisan tradisional papua tersebut. Kemudian mulailah bereksperimen dengan membuat berbagai desain objek yang kita pilih dengan cara memodifikasi motif tersebut utuk menghasilkan desain yang lebih artistik, estetis, dan mudah diterapkan dalam praktek pembuatannya nanti.
Tahap Elaborasi
Pada tahap ini, peserta didik berdasarkan sketsa awal, mulai mengembangkannnya menjadi sketsa – sketsa alternatif sebagai karya eksplorasi. Disini proses kegiatannya dilakukan secara berkelompok, masing – masing peserta didik menyatukan hasil desain mereka menjadi sebuah desain akhir yang akan diterapkan pada kegiatan praktek berkarya seni.
Tahap lluminasi
Pada tahap ini, peserta didik mendapatkan ide baru untuk ditambahkan pada desain karya, sehingga didapatkan alternatif desain karya akhir.
Tahap Verifikasi
Pada tahap ini, dimulailah pengujian proses penjabaran ide desain menjadi karya desain secara terperinci. Mulai dari bahan – bahan apa saja yang digunakan, alat, pewarna apa, teknik apa yang akan digunakan dalam proses berkreasi membuat karya seni rupa.
Seni Grafis
- Pengertian Seni Grafis
Adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai 'impression'. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan, yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu.
- Media
Seniman grafis berkarya menggunakan berbagai macam media dari yang tradisional sampai kontemporer, termasuk tinta berbasis air, cat air, tinta berbasis minyak, pastel minyak, dan pigmen padat yang larut dalam air. Karya seni grafis diciptakan di atas permukaan yang disebut dengan plat.
- Warna
Pembuat karya grafis memberi warna pada cetakan mereka dengan banyak cara. Seringkali pewarnaannya dalam etsa, cetak saring, cukil kayu serta linocut diterapkan dengan menggunakan plat, papan atau screen yang terpisah atau dengan menggunakan pendekatan reduksionis. Dalam teknik pewarnaan multiplat, terdapat sejumlah plat, screen atau papan, yang masing – masing menghasilkan warna yang berbeda.
- TeknikGambar contoh hasil cetak tinggi
Terdapat beberapa teknik cetak manual dalam seni grafis, antara lain teknik cetak tinggi atau teknik cukil, teknik intaglio, teknik etsa, teknik cetak saring atau disebut pula teknik sablon. Yang akan dipelajari pada pembelajaran kali ini adalah teknik cetak tinggi secara sederhana.
- Teknik Cetak Tinggi
Cetak tinggi atau relief print adalah salah satu dari beberapa macam teknik cetak yang memiliki acuan permukaan timbul atau meninggi, dimana permukaan timbul tersebut berfungsi sebagai penghantar tinta. Bagian yang dasar atau permukaan yang tidak timbul merupakan bagian yang tidak akan terkena tinta atau disebut bagian negatif, sedangkan bagian yang kena tinta disebut bagian positif. Untuk memperoleh acuan cetak yang timbul dapat dilakukan dengan cara menghilangkan bagian – bagian yang tidak diperlukan menghantarkan tinta, sehingga tinggal bagian – bagian yang memang berfungsi sebagai penghantar warna atau tinta. Salah satu sifat cetak tinggi adalah apabila acuan cetaknya diamati, maka permukaannya acuan akan tampak sebagai permukaan yang berukir atau berelief. Oleh karena itu cetak tinggi disebut pula sebagai cetak relief atau relief print.
Cetak tinggi atau cukil memang merupakan teknik cetak yang paling sederhana dan relatif mudah dilakukan dibandingkan dengan teknik – teknik cetak (seni grafis) yang lain, seperti cetak dalam atau cetak datar, karena tidak membutuhkan peralatan studio yang lengkap. Material atau bidang yang dicukil mudah didapatkan, misalnya papan kayu, hardboard, karet vinyl, dan sejenisnya. Alat – alat dan tinta cetak juga mudah didapatkan, studio untuk mengerjakan tidak memerlukan ruang yang luas. Produk cetaknya tidak kalah bernilai dengan produk cetak yang menggunakan media lain maupun produk seni lukis. Melalui cetak tinggi, dengan leluasa dapat melakukan eksperimen visual, dengan menerapkan teknik cukil pada permukaan acuan cetak, sambil memanfaatkan tinta – tinta warna yang beraneka ragam. Melaui teknik cukil sebagai media yang mendorong untuk bereksperimen dengan teknik – teknik dan kemungkinan berekspresi dengan bentuk estetik sendiri. Teknik cetak tinggi pada dasarnya digunakan untuk mereproduksi sebuah gambar dengan citra yang sama dalam jumlah yang banyak.
Perbedaan dengan teknik cetak lainnya, cetak tinggi ini memiliki kesederhanaan dalam peralatan, tidak membutuhkan teknologi yang canggih. Seniman dapat lebih ekspresif dalam menghasilkan karya seni grafis, lagi pula ada beberapa nilai estetika yang tidak dapat diperoleh dengan menggunakan teknologi yang canggih. Pada umumnya proses cetak diaplikasikan pada permukaan benda yang datar. Proses pembuatan cetak tinggi dilakukan secara manual, namun tidak menutup kemungkinan apabila sketsa gambar merupakan hasil print-out.
- Alat dan BahanGambar alat dan bahan
Peralatan untuk teknik cetak tinggi atau cukil sangatlah beragam, tergantung pada kebutuhan masing – masing. Peralatan dan bahan – bahan untuk cetak tinggi tersedia lengkap dengan berbagai pilihan di toko peralatan seni, dengan harga yang bervariatif, tergantung pada kualitas bahan. Dalam proses produksi, penggunaan alat yang tepat akan menghasilkan hasil cetak yang baik pula. Peralatan dan bahan – bahan yang digunakan harus disesuaikan untuk mencapai kualitas dan kuantitas yang diharapkan.
Gambar alat dan bahanAlat Pelajaran Karya Seni Grafis Lukisan Tradisional Papua Dengan Teknik Cetak Tinggi sederhana, dibuat dari bahan dan alat, yaitu :
Alat :
- Batu
- Pisau / cutter
- Puncher
- Lem tembak
Bahan :
- Kulit kayu
- Pewarna alami berupa pinang, sirih, kapur, dan kunyit
- Bahan alam seperti umbi – umbian singkong, ubi, keladi, kentang, wortel, bengkoang,
- Potongan kayu bekas, triplek, ranting kayu
- Paku
- Pylox bening
- Lem kayu / lem fox
Prosedur Pembuatan Karya Seni Grafis
Lukisan Tradisional Papua Dengan Teknik Cetak Tinggi sederhana
- Prosedur pembuatan pewarna alami, untuk warna merah : pinang, kapur dan sirih dicampur menjadi satu dan ditumbuk dengan menggunakan batu, untuk warna kuning : kunyit dikupas, selajutnya ditumbuk hingga halus dengan menggunakan batu
Prosedur pembuatan acuan cetak
- Umbi – umbian dan stryfoam bekas yang sudah disiapkan di potong – potong menjadi beberapa bagian sesuai kebutuhan dengan menggunakan pisau/cutter.
- Bentuklah potongan – potongan tersebut menjadi desain objek – objek khas papua yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari – hari. Untuk menghasilkan potongan yang rapi, dianjurkan menggunakan cutter dibanding pisau dikarenakan ukuran acuan cetak yang tidak terlalu besar.
- Permukaan umbi – umbian dan stryfoam bekas yang telah dipotong dan dibentuk sesuai dengan desain haruslah rata. Karena apabila tidak rata, tinta dari pewarna alami tidak akan menempel rata pada alat acuan cetak, sehingga gambar yang dihasilkan pun tidak akan sesuai dengan apa yang dibentuk pada alat acuan cetak tersebut.
- Untuk memperoleh permukaan yang rata dan besar kecilnya cetakan yang diinginkan bisa memotong alat pencetak dengan tegak lurus untuk mendapatkan hasil cetakan yang normal / kecil ataupun dengan memotong alat pencetak dengan sudut kemiringan tertentu untuk mendapatkan cetakan yang besar.
Prosedur pembuatan karya
- Setelah selesai membentuk alat acuan cetak sesuai dengan desain tema Papua, acuan tersebut bisa langsung ditempelkan ke pewarna atau dengan cara dioleskan secara bertahap dengan cara ditempelkan pada pewarna langsung.
- Cobalah terlebih dahulu di atas kertas lain untuk latihan. Jika tinta dirasa kurang tebal, oleskan lagi tinta ke atas permukaan acuan cetak. Kemudian coba lagi pada kertas lain yang sudah tidak terpakai. Apabila hasil cetakan sudah sesuai harapan, barulah dapat diaplikasikan pada media kulit kayu / kayu / kertas.
- Acuan cetak ditekan dan diamkan selama beberapa detik untuk memberikan kesempatan pewarna meresap pada media kulit kayu / kayu / kertas.
- Lakukanlah berulang kali, dengan bentukan pola dan warna yang berbeda – beda sesuai keinginan kita, agar gambar yang dihasilkan sesuai dengan harapan kita. Sehingga mampu menghasilkan karya seni grafis lukisan tradisional Papua dengan teknik cetak tinggi yang indah, memiliki nilai estetis, dan bernilai ekonomis.
- Karya yang sudah selesai, selanjutnya dilubangi di beberapa bagiannya dengan menggunakan puncher / paku besar.
- Serat kulit kayu di urai dan dipelintir kecil – kecil untuk membuat tali alami.
- Tali – tali yang sudah jadi dimasukkan pada lubang – lubang di lukisan.
- Untuk finishing pada potongan kayu bekas, terlebih dahulu di paku pada bagian – bagian yang sudah ditentukan, selanjutnya lukisaan yang sudah dipasangi tali diikatkan satu persatu pada paku.
- Untuk memberikan efek tambahan, dapat menyemprotkan pylox bening pada seluruh permukaan karya atau dapat pula mengoleskan lem kayu pada seluruh permukaan kulit kayu / kayu / kertas untuk melindungi karya yang sudah jadi.
Foto Pembuatan Alat Pembelajaran Karya Seni Grafis Lukisan Tradisional Papua Dengan Teknik Cetak Tinggi Sederhana :
Gambar proses pembuatan karya cetak tinggiGambar hasil karya cetak tinggiAlat pembelajaran karya seni grafis lukisan tradisional papua dengan teknik cetak tinggi sederhana yang dibuat guru, setelah di terapkan pada kegiatan belajar mengajar di kelas terlihat beberapa perubahan positif, dimana alat tersebut dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, mampu memfasilitasi proses interaksi edukatif antara peserta didik dengan guru, media pembelajaran yang variatif dengan memanfaatkan kearifan lokal dapat memperkaya pengalaman belajar peserta didik dan menjadi pribadi yang lebih menghargai budaya asli Papua, mampu mengubah suasana belajar dari peserta didik pasif menjadi aktif, menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan, serta memberikan rasa ingin tahu pada diri peserta didik sehingga mereka lebih aktif mencari informasi melalui berbagai sumber belajar yang ada.
- Teknik Cetak Tinggi
C. Rangkuman
Dalam menganalisis sebuah karya seni rupa dua dimensi, terdapat beberapa aspek yang perlu dinilai, yaitu: konsep, unsur, prinsip, bahan dan teknik dalam berkaya seni rupa dua dimensi. Dibutuhkan pengkajian yang cermat terhadap karya, penelaahan secara mendalam, penguraian masalah pokok dengan bagian karya seni, termasuk hubungan antar bagian dengan keseluruhan.
Pengertian seni rupa dua dimensi adalah karya yang memiliki dimensi panjang dan juga dimensi lebar. Tujuan penciptaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan karya seni dua dimensi yang mengangkat kearifan lokal Papua dengan memanfaatkan sumber daya alam di lingkungan sekitar.
Proses kreatif meliputi : 1. Tahapan persiapan, mencari ide rancangan, mulai membat sketsa awal. 2. Tahapan elaborasi, mulai mengeksplorasi sketsa awal. 3. Tahapan ilumunasi, yaitu tahapan penemuan ide baru untuk ditambahkan pada karya. 4. Tahapan verifikasi, adalah tahap mentransformasi sketsa menjadi sebuah rancangan utuh.
Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Media yang digunakan pada seni grafis bermacam – macam, mulai dari yang tradisional sampai kontemporer.
Warna yang diberikan pada seni grafis juga beragam, tergantung pada teknik pembuatannya. Dalam etsa, cetak saring, cukil kayu serta linocut, diterapkan dengan menggunakan plat.
Teknik – teknik cetak manual dalam seni grafis : cetak tinggi / cukil, teknik intaglio, teknik etsa, teknik cetak saring, atau disebut juga teknik sablon. Alat dan bahan dalam berkarya seni rupa dua dimensi lukisan tradisional papua teknik cetak tinggi sederhana disesuaikan dengan ketersediaannya di lingkungan sekitar peserta didik.
Prosedur pembuatan karya seni rupa dua dimensi lukisan tradisional papua dengan teknik cetak tinggi : 1. Prosedur pembuatan pewarna alami, 2. Prosedur pembuatan acuan cetak, 3. Prosedur pembuatan karya seni.
Dalam berkarya seni rupa dua dimensi berupa lukisan tradisional Papua dengan menggunakan teknik cetak tinggi sederhana, dengan alat pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga membantu memudahkan guru menyampaikan isi materi, dan memudahkan pemahaman siswa akan materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Diharapkan dengan pembelajaran ini mampu meningkatkan kepercayaan diri peserta didik, menjadi inidividu yang menghargai dan melestarikan kearifan lokal Papua, meningkatkan keterampilan berkarya dan berkreasi, berpikir kritis, serta menumbuhkan jiwa entrepreneurship.
Posting Komentar
Komentar yang dirasa merugikan situs ini akan dihapus. Terima kasih telah berkunjung