Permasalahan Sosial Dan Tantangan Akibat Globalisasi

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

A. Tujuan Pembelajaran

Salam sosiologi, sehat, bahagia dan sukses selalu untuk kita semua. Setelah kegiatan pembelajaran 3 ini diharapkan kalian mampu memahami permasalahan sosial akibat globalisasi dan mengidentifikasi tantangan serta peluang dari berkembangnya globalisasi, sehingga dapat menempatkan diri dan memilih altenatif tindakan yang tepat dalam menghadapi masa depan kalian.

B. Uraian Materi

Permasalahan Sosial Akibat Globalisasi

Sejalan dengan yang telah dikemukakan di depan bahwa globalisasi ditandai oleh integrasi perdagangan global yang menerobos batas-batas wilayah negara dan geografis. Globalisasi sangat mengutamakan kepentingan ekonomi. Kepentingan lainnya, seperti kemanusiaan, perdamaian, kebersamaan, demokrasi, dan kesejahteraan sosial, cenderung diabaikan. Asumsi yang digunakan para pendukung globalisasi adalah bahwa jika ekonomi global berjalan dengan baik, maka agenda-agenda lainnya juga akan berkembang mengikutinya. Dalam istilah sehari-hari dapat dikatakan yang penting ada uang, segala urusan dan kebutuhan akan teratasi. 

$ads={1}

Pandangan globalisasi yang demikian itu banyak dianut oleh kaum kapitalis. Pandangan seperti itulah yang telah memporakporandakan tatanan-tatanan sosial, lingkungan alam, budaya, kearifan lokal, dan nilai-nilai luhur bangsa. Kalian perhatiakan dan kritisi gambar berikut, berbagai permasalahan sosial sebagai akibat pengaruh globalisasi!

 
Gambar : Gejala Sosial di masyarakat. Sumber : tirto.id

Dominasi ekonomi ini telah mendorong penguatan ekonomi pada pihak yang kuat. Akibatnya, persaingan semakin ketat, jurang kesenjangan semakin curam, yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin terpuruk. Kehidupan masyarakat semakin individualis. Terjadilah krisis polarisasi kelas sosial atau menajamnya kesenjangan antara yang sangat kaya dengan yang sangat miskin. Kesenjangan ekonomi ini tidak saja menyangkut antar-negara, tetapi juga antar-orang. Kemiskinan, kelaparan, dan penyakit menular semakin menyebar. Demikian juga kedudukan kaum perempuan. Kelompok perempuan menempati mayoritas masyarakat yang paling miskin.

Upaya mengatasi kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan semakin sulit. Lebih diperparah lagi, bahwa pengentasan kemiskinan cenderung dilakukan secara charity atau berupa bantuan sosial. Akibatnya masyarakat semakin malas bekerja, pengangguran semakin meningkat, tidak mampu melakukan kompetisi, ketergantungan pada pihak lain semakin meningkat, sehingga kemandirian dan kesejahteraan sulit diwujudkan.

Apabila kita simpulkan, berbagai permasalahan sosial yang muncul akibat globalisasi adalah:

  1. Pembangunan cenderung bersifat ekonomi, mengabaikan kepentingankepentingan bidang lainnya, dan sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa globalisasi merupakan perpanjangan dari kapitalisme global, maka globalisasi menimbulkan dua krisis sekaligus, yaitu, pertama, “polarisasi kelas sosial antara yang sangat kaya dengan yang sangat miskin, dan kedua, krisis lingkungan.
  2. Rusaknya tatanan sosial lokal dan nasional, lingkungan alam, bahasa dan budaya lokal dan nasional, kearifan lokal, dan nilai-nilai luhur bangsa.
  3. Dominasi ekonomi oleh para pemilik modal, sehingga menimbulkan ketimpangan sosial, ekonomi.

Permasalahan-permasalahan sosial tersebut terwujud sebagai dampak negatif globalisasi, seperti: arus informasi yang tak terkendali, timbulnya sikap yang kebarat-baratan atau westernisasi, sikap anggota masyarakat yang cenderung individualistis, menurunnya semangat kegotongroyongan, kepedulian, dan solidaritas atau kesetiakawanan, perusahaan dari luar negeri mendesak perusahaan-perusahaan yang ada dalam negeri sehingga perusahaan-perusahaan dalam negeri sulit berkembang, ketimpangan ekonomi dan sosial, berkurangnya tenaga kerja pertanian akibat dari sektor industri yang menyerap hampir seluruh petani, dan terkikisnya budaya lokal dan nasional oleh budaya global.

Apakah sama sekali tidak ada hal positif yang ditimbulkan oleh globalisasi? Tentu saja ada. Berikut ini adalah beberapa hal positif akibat dari globalisasi, yaitu komunikasi yang semakin cepat dan mudah, meningkatnya taraf hidup masyarakat, mudahnya mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan, tingkat pembangun yang semakin tinggi, meningkatnya tourisme dan pariwisata, dan kegiatan ekonomi menjadi lebih produktif, efektif, dan efisien.

Tantangan Globalisasi Di Tingkat Lokal Dan Nasional

Tantangan nyata pada era globalisasi berhubungan dengan semakin kompleksnya berbagai bidang kehidupan karena telah berkembang dengan cepatnya teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi, kemudian kerjasama ekonomi internasional. Kondisi tersebut membawa pengaruh terhadap berbagai nilai dan wawasan dan cara hidup masyarakat di hampir semua negara-negara di dunia.

Tantangan globalisasi yang mendasar dan harus dihadapi oleh masyarakat lokal dan nasional, antara lain sebagai berikut:

  1. Sikap individualisme. Individualisme merupakan faham atau cara hidup yang berorientasi kepada kepentingan diri sendiri. Kecenderungan mengutamakan kepentingan diri sendiri daripada kepentingan bersama akan berakibat pada memudarnya solidaritas atau kesetiakawanan sosial di kalangan warga masyarakat, demikian juga tentang tradisi dalam demokrasi yaitu bermusyawarah untuk mencapai kemufakatan serta aktivitas kerjasama dalam bentuk gotong royong dalam masyarakat. Solidaritas, musyawarah, dan gotong royong telah dibuktikan dalam sejarah mampu menjamin kelangsungan kehidupan kelompok atau masyarakat. Individualisme yang menjadi kecenderungan orientasi hidup anggota masyarakat semenjak masa industrialisasi mengancam pola-pola dalam tradisi masyarakat tersebut.
  2. Memudarnya apresiasi para generasi muda terhadap budaya bangsa, para tokoh pendiri bangsa, dan para pemimpin bangsa. Komunikasi dan interaksi yang bersifat lintas batas wilayah negara berpotensi menimbulkan fenomena para generasi muda melupakan dan kurang menghargai budaya dan jatidiri bangsa, para tokoh dan para pejuang pendiri bangsa serta para pemimpin bangsa. Apresiasi justru lebih diberikan oleh para generasi muda kepada para artis, bintang film, termasuk para pemain sepak bola asing yang ditiru dengan segala macam aksesorisnya.
    Perlu diingat bahwa generasi muda sekarang ini, apabila merujuk pada Teori Generasi, merupakan generasi Z, yaitu mereka yang lahir pada tahun 1995 sampai dengan 2010. Mereka adalah generasi internet. Sejak lahir mereka telah mengenal teknologi informasi dan komunikasi dan akrab dengan gadget canggih yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kepribadian mereka. Itulah mengapa mereka lebih mengenali para tokoh baik artis, musisi, pemain film, pemain sepakbola dari luar negara bangsanya daripada para tokoh pejuang atau para pendiiri bangsa. Mereka berbeda dengan para generasi sebelumnya, yaitu generasi Baby Boomer yang lahir pada tahun 1946 sampai dengan 1965, generasi X yaitu mereka yang lahir pada tahun 1965 sampai dengan 1980, dan generasi Y yaitu mereka yang lahir pada tahun 1981 sampai dengan 1994. Dengan generasi Y ada kemiripan dari generasi Z, yaitu sejak kecil mereka telah mengenal tekonologi informasi dan komunikasi, mereka telah berinteraksi dengan teknologi itu sejak kecil, mereka menggunakan teknologi komunikasi seperti SMS, e-mail, dan media sosial seperti facebook dan twitter. Perbedaannya adalah Generasi Z mampu mengaplikasikan banyak kegiatan dalam satu waktu. Mereka dapat bermain twitter dengan telepon seluler, browsing internet menggunakan laptop atau komputer pribadi dan mendengarkan musik dengan headset, dan semuanya berhubungan dunia maya. 
  3. Pandangan kritis terhadap ideologi negaranya, yaitu banyaknya masyarakat yang sudah acuh tak acuh terhadap ideologi atau falsafah negaranya. Mereka sudah tidak tertarik lagi untuk membahasnya bahkan lebih cenderung bersifat kritis dalam operasionalnya dengan cara membanding-bandingkan dengan ideologi lain yang dianggap lebih baik. Di satu sisi, pandangan kritis terhadap ideologi negara justru dapat lebih mengokohkan ideologi negara tersebut melalui proses dialektika dalam masyarakat yang karena globalisasi memang terdapat tuntutan untuk tumbuhnya ideologi negara yang bersifat terbuka. 
  4. Diversifikasi masyarakat, yaitu munculnya kelompok-kelompok masyarakat dengan profesi tertentu yang terus berkompetisi dalam berbagai bidang kehidupan guna mencapai tingkat kesejahteraan yang bertaraf internasional atau mengglobal. 
  5. keterbukaan yang lebih tinggi, yaitu tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan, pemerintah yang lebih mengendapkan pendekataan dialogis, demokratisasi, supremasi hukum, transparasi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi. 
  6. Tuntutan akan kemampuan bersaing dalam kehidupan global. Globalisasi yang antara lain melahirkan tatanan hidup global, misalnya misalnya Masyarakat Ekonomi Asia, atau disingkat MEA. Hidup dalam tatanan global memerlukan kemampuan bersaing yang tinggi. Inilah antara lain menjadi tantangan bagi pembangunan bidang pendidikan di Indonesia atau negara-negara berkembang lainnya. Inilah salah satu latar belakang mengapa kurikulum nasional pendidikan di Indonesia antara lain berorientasi pada bagaimana menghadapi kehidupan di Abad Ke-21.

Demikianlah, kalian harus memahami bahwa globalisasi merupakan proses perubahan yang tidak dapat dihindarkan. Perubahan-perubahan karena globalisasi harus dihadapi. Ancaman-ancaman dari globalisasi diubah menjadi tantangan untuk menghadapinya. Kebudayaan global yang mengancam ideologi dan karakter bangsa dapat ditangkal dengan upaya-upaya mengokohkan rasa nasionalisme dan penguatan karakter para anak bangsa yang antara lain dapat ditempuh melalui pendidikan. Menggali kearifan lokal sebagai basis pembangunan dan pemberdayaan masyarakat merupakan cara atau strategi menghadapi pengaruhpengaruh negatif dari globalisasi. Berbagai permasalahan yang ditimbulkan oleh globalisasi memerlukan respon tertentu sehingga hal tesebut justru dapat menumbuhkan peluang untuk peningkatan kemakmuran, kesejahteraan, dan kelangsungan hidup masyarakat dan bangsa Indonesia tercinta.

C. Rangkuman

Permasalahan sosial yang muncul akibat globalisasi adalah:

  1. Pembangunan cenderung bersifat ekonomi, menimbulkan dua krisis sekaligus, yaitu, pertama, polarisasi kelas sosial antara yang sangat kaya dengan yang sangat miskin, dan kedua, krisis lingkungan.
  2. Rusaknya tatanan sosial lokal dan nasional, lingkungan alam, bahasa dan budaya lokal dan nasional, kearifan lokal, dan nilai-nilai luhur bangsa.
  3. Dominasi ekonomi oleh para pemilik modal, sehingga menimbulkan ketimpangan. Beberapa dampak positif dari globalisasi: komunikasi yang semakin cepat dan mudah, meningkatnya taraf hidup masyarakat, mudahnya mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan, tingkat pembangun yang semakin tinggi, meningkatnya tourisme dan pariwisata, dan kegiatan ekonomi menjadi lebih produktif, efektif, dan efisien.

Tantangan globalisasi yang mendasar dan harus dihadapi oleh masyarakat lokal dan nasional, antara lain sebagai berikut:

  1. Berkembangnya sikap individualistik,
  2. Apreasi yang memudar terhadap budaya bangsa,
  3. Pandangan yang kristis terhadap ideologi bangsa,
  4. Diversivikasi masyarakat,
  5. Keterbukaan yang lebih tinggi,
  6. Tuntutan kemampuan bersaing yang lebih tinggi, memerlukan respon tertentu dari masyarakat sehingga permasalahan-permasalahan tersebut justru menjadi peluang untuk mewujudkan kemakmuran, kesejahteraan, dan kelangsungan hidup masyarakat bangsa.

Apa Komentarmu?

Komentar yang dirasa merugikan situs ini akan dihapus. Terima kasih telah berkunjung

Lebih baru Lebih lama