Konsep Prosedur Fungsi Kritik Dalam Karya Seni Rupa

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 


A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan siswa dapat memahami konsep, prosedur, dan fungsi kritik dalam karya seni rupa

B. Uraian Materi

Pernahkah kalian mendengar komentar teman saat melihat baju kamu yang baru? “Iiih.. bagus amat sih modelnya. Aku suka deh warnanya. Apalagi ada pernikperniknya, kereeen…, Tapi,..kerah lehernya itu gak maching dengan motifnya yang imut.” Itulah satu respon atau tanggapan terhadap sesuatu yang dilihat, baik dari kelebihan dan kekurangannya. Tanpa disadari teman kamu tengah memberikan satu penilaian terhadap fenomena yang dilihatnya. 

$ads={1}

Apa yang dikomentari teman kamu secara garis besarnya dapat pula diterapkan terhadap karya seni rupa. Kamu dan teman kamu dapat memberikan tanggapan dari apa yang terlihat maupun dari aspek lainnya.

Komentar, tanggapan, respon, argumen atau penilaian tersebut secara konsepnya bisa dikategorikan sebuah kritik dalam pembelajaran karya seni rupa. Melalui prosedurnya kegiatan kritik memberikan kesempatan kepada kita untuk masuk ke dalam ruang pemikiran dan perasaan perupa yang mengekspresikan karya tersebut.

Memberikan kritik karya seni rupa bukan berarti kita mencari kesalahan, mencaci, menghakimi atau menjelek-jelekan karya yang kita lihat, namun kita berupaya memberikan tanggapan dengan memahami bagaimana dan mengapa karya tersebut diekspresikan perupa sehingga menjadi komunikasi seni yang berkualitas antara kita dengan perupa dan karyanya.

Pengertian Kritik

Kritik karya seni rupa pada dasarnya merupakan kegiatan menanggapi karya seni rupa dengan tujuan memahami kelebihan dan kekurangan karya tersebut.

Konsep Kritik Karya Seni Rupa

Banyak istilah atau pengertian Konsep yang dikemukakan oleh para ahli, namun secara garis besarnya bisa kita simpulkan bahwa Konsep merupakan suatu abstraksi atau gambaran utama dalam pembentukan pengetahuan dari berbagai macam karakteristik yang mewakili sejumlah objek tentang situasi, peristiwa, dasar pemikiran, ide atau gambaran mental yang membawa arti.

Konsep kritik karya seni rupa merupakan abstraksi yang berkaitan dengan pengamatan yang dilengkapi dengan sumber inspirasi, interes seni, interes bentuk, prinsip estetik, struktur, unsur seni rupa dan gaya pribadi.

Secara garis besarnya konsep kritik seni rupa menggambarkan pengetahuan yang mewakili visual maupun makna terkandung dalam sebuah karya tersebut. Untuk itu, dibutuhkan konsep aktivitas pengamatan kritik karya seni rupa:

  1. Sumber Inspirasi

    Satu kritik seni rupa dapat diungkapkan dari mana sumber inspirasi sang perupa dalam berkarya. Sumber inspirasi bisa dihadirkan dari realitas internal yaitu dalam diri sang perupa sendiri, berupa harapan, cita-cita, emosi, nalar, intuisi, gairah, khayal, dsb. Sementara sumber lainnya bisa digali dari realitas eksternal yaitu interaksi perupa dengan lingkungannya, berupa keindahan alam, kemiskinan, ketidakadilan, sosok yang dibanggakan, dan lain sebagainya.

  2. Interes Seni

    Interes seni merupakan daya tarik atau pesona sebuah karya seni.

    • Interes pragmatis, yaitu daya tarik yang menempatkan seni sebagai instrumen pencapaian tujuan, seperti dakwah, politik, dsb
    • Interes reflektif, yaitu daya tarik yang menempatkan seni sebagai pencerminan realita dengan dunia khayal menjadi sesuatu yang ideal.
    • Interes estetis, yaitu daya tarik yang menempatkan seni sebagai nilai keindahan semata.
  3. Interes Bentuk

    Interes bentuk seni rupa merupakan daya tarik yang hadir dari wujud visual karya tersebut.

    Terkait dengan konsep kritik karya seni rupa, terdapat 3 bentuk yang menjadi daya pesona dalam sebuah karya.

    • Bentuk figuratif, yaitu bentuk alami yangg secara visual kita kenal sehari-hari, seperti manusia, hewan, tumbuhan, pemandangan, dsb.
    • Bentuk semi figuratif, yaitu bentuk yang sudah dikreasikan atau diubah dari kenyataan sesungguhnya, bisa berbentuk deformasi, distorsi, stilasi.
    • Bentuk non figuratif, yaitu bentuk-bentuk bermakna yang tidak alamiah sebagai fantasi visual perupa.
  4. Prinsip Estetik

    Kritik seni rupa juga bisa menanggapi karya berdasarkan prinsip seni rupa, berupa kesatuan (unity), keseimbangan (balance), irama (ritme), penekanan (emphasis), proporsi (proportion) atau keselarasan (harmony) karya tersebut.

  5. Struktur Seni Rupa

    Kritik seni rupa bisa berdasar pada struktur pembentukan sebuah karya, antara lain unsur seni, prinsip seni, tema, medium (bahan, alat dan teknik) termasuk gaya sang perupa. Secara konsep kritik karya seni rupa, struktur bisa dijadikan tanggapan sebuah karya.

  6. Unsur Seni Rupa

    Seperti yang sudah kamu pelajari di materi sebelumnya yaitu unsu seni rupa berupa garis, raut (bidang dan bentuk), ruang, tekstur, warna atau gelap terang. Konsep kritik seni rupa juga dapat mengupas dari sisi kualitas visual karya tersebut.

  7. Gaya Pribadi

    Kritik seni dapat berdasarkan pada cara menuangkan ekspresi sang perupa dalam Karyanya. Gaya atau aliran seni yang digeluti pada seniman bisa berupa realisme, naturalisme, ekspresionisme, impressionisme, dadaisme, ubisme, atau Abstrak (pointilisme, esensialisme, elementrisme, dsb).

Pada materi kelas X ini kita tidak membahas tentang gaya atau aliran seni rupa secara khusus.

Prosedur Kritik Karya Seni Rupa

Prosedur kritik merupakan langkah-langkah kerja kreatif dalam menanggapi karya agar menghasilkan kritik yang berkualitas dan mudah dikomunikasikan kepada orang lain, baik kepada perupa maupun penikmat seni.

Prosedurnya yaitu:

  1. Deskripsi

    Tahap awal ini, kita sebagai seorang apresiator atau kritikus seni berusaha untuk menemukan segala sesuatu yang terlihat secara visual. Kemudian mencatat atau mendeskripsikan fenomena visual tersebut.

  2. Analisis Formal

    Tahapan ini kita berupaya menelusuri kualitas karya berdasarkan struktur formal atau unsur pembentuknya. Untuk itu pengetahuan terhadap unsur seni rupa, prinsip seni rupa dan mediumnya, bahan maupun teknik berkarya, wajib dipahami

  3. Interpretasi

    Tahapan ini kita berupaya menafsirkan makna suatu karya, baik dari sisi tema, simbol. maupun masalah yang dimunculkan. Penafsiran terhadap suatu karya seni rupa dipengaruhi sudut pandang yang dilandasi pengetahuan seni yang kita miiki.

  4. Evaluasi

    Tahapan ini kita menilai kualitas suatu karya, baik dari sisi formal maupun konteksnya.

    • Membandingkan karya yang ditanggapi dengan karya lain yang sejenis.
    • Membahas tujuan dan fungsi karya tersebut.
    • Menetapkan eksistensi karya tersebut dengan karya sebelumnya.
    • Menelaah sudut pandang karya tersebut.

 
Gambar Penataan karya seni rupa tiga dimensi dan Penataan karya seni rupa dua dimensi

Meningkatkan kualitas kritik seni dapat dilakukan dengan intensitas kita mengunjungi pameran karya seni rupa dua atau tiga dimensi.

Fungsi Kritik Karya Seni Rupa

 
Gambar Kegiatan kritik karya seni rupa yang diselenggarakan di sekolah.

 
Lukisan ekspresionisme

Fungsi Kritik

Pernahkah kamu sadari bahwa tanggapan yang diberikan terhadap karya seni, baik lisan maupun tulisan itu mempunyai fungsi penting bagi dunia seni maupun proses pendidikan seni di sekolah.

Secara umum, fungsi utama kritik karya seni rupa bisa menjembatani antara perupa (kreator) dengan masyarakat penikmat seni.

Secara ringkas, fungsi kritik karya seni adalah:

  1. Menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik antara pencipta (seniman, artis) dan penikmat seni (publik).
    • Persepsi (mengenali dan menafsirkan informasi)
    • Apresiasi artistik (memberi tanggapan terhadap sesuatu yang memiliki nilai seni)
    • Apresiasi Estetik (memberi tanggapan terhadap karya yang memiliki keindahan dan prosesnya)
  2. Bagi perupa bisa mendekteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta memperbaiki kekurangan karyanya.
  3. Bagi kritikus bisa membantu pemahaman atau meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang seni.

C. Rangkuman

Pengertian kritik karya seni rupa merupakan kegiatan menanggapi karya seni yang bertujuan untuk memahami kelebihan dan kekurangan karya tersebut. Secara konsep, kritik seni rupa menggambarkan pengetahuan yang dapat digali dari sumber inspirasi, interes bentuk, interese seni, prinsip seni, unsur seni, struktur seni dan gaya pribadi sang perupa.

Prosedur kritik seni rupa dilalui melalui langkah-langkah kerja kreatif agar menghasilkan kritik berkualitas. Sementara Fungsi utama kritik karya seni rupa dapat menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa antara pencipta (seniman, artis), karya dan penikmat seni (publik). Fungsi lainnya sebagai arus komunikasi antara karya yang disajikan ke publik sehingga menghasilkan interaksi keduanya.

Apa Komentarmu?

Komentar yang dirasa merugikan situs ini akan dihapus. Terima kasih telah berkunjung

Lebih baru Lebih lama